Songkran adalah festival air yang paling terkenal di Thailand, yang dirayakan sebagai Tahun Baru Thailand berdasarkan kalender Buddha. Meskipun hari ini Songkran dikenal sebagai festival yang penuh dengan kemeriahan dan perang air di jalan-jalan, perayaan ini memiliki sejarah dan tradisi yang sangat berbeda di masa lalu.
Baca Juga: Warisan Budaya: Tradisi Adat yang Masih Hidup di Thailand
Asal Usul Songkran
Songkran berasal dari kata Sansekerta “Sankranti,” yang berarti “transisi” atau “pergerakan,” merujuk pada pergerakan matahari dari satu tanda zodiak ke tanda lainnya. Secara tradisional, Songkran adalah momen untuk membersihkan diri dan meremajakan semangat dengan upacara keagamaan dan ritual tradisional.
Tradisi Songkran pada Zaman Dulu
Pada zaman dulu, perayaan Songkran jauh lebih sederhana dan penuh dengan makna spiritual. Berikut beberapa tradisi yang biasanya dilakukan:
- Menyucikan Patung Buddha: Di masa lalu, masyarakat Thailand akan mengunjungi kuil-kuil untuk menyucikan patung-patung Buddha dengan air yang dicampur dengan bunga dan wewangian. Ritual ini melambangkan pembersihan jiwa dan permohonan berkah untuk tahun yang akan datang.
- Memandikan Orang Tua dan Tetua: Tradisi lainnya adalah memandikan orang tua dan tetua sebagai bentuk penghormatan dan untuk meminta berkah dari mereka. Air yang digunakan biasanya diberi aroma bunga dan dihamburkan dengan penuh hormat, berbeda dengan perang air yang sering terlihat saat ini.
- Membersihkan Rumah: Sebelum Songkran, rumah-rumah akan dibersihkan secara menyeluruh. Ini melambangkan pembersihan dari hal-hal buruk di tahun yang telah berlalu, dan persiapan untuk menyambut keberuntungan di tahun baru.
- Merayakan Bersama Keluarga: Songkran adalah waktu untuk berkumpul dengan keluarga. Banyak keluarga akan pulang ke kampung halaman mereka untuk merayakan bersama, menghabiskan waktu dengan anggota keluarga yang jarang ditemui.
- Menyediakan Makanan dan Persembahan: Selain ritual keagamaan, masyarakat juga membuat persembahan makanan kepada para biksu dan orang-orang yang membutuhkan, sebagai bentuk berbagi berkah dan kebaikan.
Perubahan dari Tradisi ke Perayaan Modern
Perayaan Songkran telah berkembang dari tradisi yang penuh makna spiritual menjadi festival besar yang penuh dengan kegembiraan dan keceriaan. Meskipun beberapa tradisi lama masih dipertahankan, seperti menyucikan patung Buddha dan menghormati tetua, fokus perayaan telah bergeser ke perang air yang besar dan pesta di jalanan.
Baca Juga: Narathiwat: Kota Konflik di Selatan Thailand
Songkran pada zaman dulu lebih dari sekedar festival; ini adalah momen refleksi spiritual, kebersihan, dan penghormatan terhadap yang lebih tua. Dengan memahami sejarah dan tradisi ini, kita dapat menghargai makna yang lebih dalam dari perayaan Songkran dan menghubungkannya dengan akar budaya dan spiritual yang kaya di Thailand.