Legalitas ganja di Thailand telah mengalami situs neymar88 perubahan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Meskipun negara ini pernah menjadi pelopor legalisasi ganja di Asia, kebijakan tersebut kini mengalami pengetatan kembali.
Sejarah Legalisasi Ganja di Thailand
Pada Juni 2022, Thailand menjadi negara pertama di Asia yang melegalkan ganja untuk penggunaan medis dan, secara de facto, rekreasi. Langkah ini bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi melalui industri ganja, termasuk pertanian dan pariwisata. Namun, kurangnya regulasi yang jelas menyebabkan lonjakan toko ganja dan penggunaan yang tidak terkontrol, termasuk di kalangan anak muda.
Pengetatan Regulasi dan Larangan Penggunaan Rekreasi
Menanggapi kekhawatiran masyarakat, pemerintah Thailand mengumumkan rencana untuk melarang penggunaan ganja untuk rekreasi mulai akhir 2024. Rancangan undang-undang baru menetapkan bahwa ganja hanya boleh digunakan untuk tujuan medis dan penelitian. Penggunaan ganja di luar ketentuan ini dapat dikenai denda hingga 60.000 baht (sekitar Rp26 juta), sementara penjualan tanpa izin atau pemasaran untuk tujuan rekreasi dapat dihukum penjara hingga satu tahun atau denda hingga 100.000 baht (sekitar Rp44 juta).
Status Terkini: Apakah Ganja Benar-Benar Bebas?
Meskipun ganja telah didekriminalisasi, penggunaannya tidak sepenuhnya bebas tanpa batas. Merokok ganja di tempat umum dianggap sebagai gangguan dan dapat dikenai denda hingga 25.000 baht (sekitar Rp11 juta) atau hukuman penjara hingga tiga bulan. Selain itu, ekstrak ganja dengan kandungan THC di atas 0,2% tetap diklasifikasikan sebagai narkotika dan penggunaannya memerlukan izin khusus.
Implikasi bagi Wisatawan
Wisatawan yang berkunjung ke Thailand harus berhati-hati. Meskipun toko ganja masih beroperasi, penggunaan ganja di tempat umum atau tanpa izin dapat berisiko hukum. Selain itu, membawa ganja melintasi perbatasan internasional, termasuk ke negara-negara tetangga yang memiliki hukum narkotika yang ketat, sangat dilarang dan dapat berakibat serius.
Ganja di Thailand tidak lagi sepenuhnya legal untuk penggunaan rekreasi. Pemerintah telah menetapkan batasan ketat, membatasi penggunaan ganja hanya untuk tujuan medis dan penelitian. Wisatawan dan penduduk lokal harus mematuhi peraturan yang berlaku untuk menghindari konsekuensi hukum